Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerah

Transformasi CEO PT DPI Dedi Alamsyah Mannaroi: Dari Jurnalis ke Konsultan Politik Kredibel

25
×

Transformasi CEO PT DPI Dedi Alamsyah Mannaroi: Dari Jurnalis ke Konsultan Politik Kredibel

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR – Dedi Alamsyah Mannaroi merupakan figur yang menonjol dalam dunia survei politik Indonesia. Sebelum menjadi CEO PT Duta Politika Indonesia (DPI), Dedi memulai kariernya sebagai jurnalis di Smart FM.

Smart FM adalah radio di bawah naungan Kompas Gramedia.

Example 500x700

Pengalaman ini membentuk fondasi etik dan profesionalisme yang ia bawa ke dunia survei dan konsultan politik.

“Selama jadi jurnalis saya kenal kode etik. Jadi survei itu tidak boleh dijual tanpa seizin pemesan,” katanya di kediamannya Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sabtu (31/5/2025) pagi.

“Tidak boleh menjual hasil survei pada pihak lawan,” tegasnya lagi.

Komitmen terhadap etika inilah yang membedakan Dedi di tengah maraknya praktik “politik survei” yang menurutnya menyesatkan publik dan mencederai demokrasi.

Ia secara terbuka menyatakan bahwa praktik manipulasi data atau menjual survei kepada pihak yang tidak berhak adalah pelanggaran berat terhadap integritas profesi.

DPI dan Akurasi Survei Pilwalkot Palopo 2025
Di bawah kepemimpinan Dedi, DPI berhasil memproyeksikan hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilwalkot Palopo 2025 secara akurat.

Hasil survei DPI yang dirilis pada 17 Mei menunjukkan dukungan terhadap pasangan Naili Trisal–Ahmad Syarifuddin sebesar 51 persen dengan margin of error 4,8 persen.

Real count KPU Palopo kemudian mencatat perolehan 50,33 persen.

Selisihnya 0,47 persen.

Keberhasilan ini mengukuhkan DPI sebagai lembaga survei yang kredibel dan memperkuat citra Dedi sebagai analis politik yang mampu menggabungkan metode ilmiah dengan sensitivitas terhadap dinamika politik lokal.

Kritik terhadap Sentralisasi Pilkada
Dedi juga dikenal sebagai pengamat politik tajam.

Ia menyebut Pilkada 2024 sebagai salah satu yang paling sentralistik dan “aneh”, karena banyak keputusan politik yang dipusatkan di Jakarta.

Menurutnya, hal ini mengurangi kedaulatan daerah dan membuat proses demokrasi menjadi elitis.

Transformasi Dedi dari jurnalis menjadi pemimpin lembaga survei menunjukkan konsistensi dalam menjunjung tinggi etika, data, dan demokrasi.

Ia membuktikan bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh keahlian teknis, tetapi juga oleh prinsip yang kokoh dan komitmen terhadap kebenaran.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *